

1. Sebelum berangkat, hendaknya :
- Bertaubat dari segala dosa.
- Berniat untuk mendapatkan ridho dari Allah dan pahala akhirat.
- Berpamitan keluarga, tetangga & teman, bertujuan untuk meminta bantuan do’a.
- Hendaknya dalam perjalanan mencari teman yang sholeh, yang senang kebaikan, suka tolong menolong dan saling menasehati.
- Beredekah sepantasnya sewaktu akan berangkat, selama perjalanan dan sesampainya dirumah.
2. Yang wajib di hindari :
- Berburuk sangka terhadap Allah dan orang lain.
- Mengganggu, mengecewakan dan menyakiti orang lain.
- Berebutan/berdesak-desakan untuk mencari menang.
- Bersikap sombong, bangga diri dan meremehkan orang lain.
- Suka pamer harta, kepandaian, ibadah, kekuatan, dan sejenisnya.
- Berkata kotor, cabul, dan yang tidak ada gunanya.
- Meninggalkan ketaatan.
- Mencaci, mencela, mencibir, mendebat, dan bertengkar.
- Berdekatan dengan lawan jenis yang bukan mahrom.
3. Yang perlu di lakukan :
- Mempergunakan setiap waktu untuk berdzikir, berdo’a dan beribadah.
- Suka menolong dan bersedekah dan jangan lupa juga untuk bersedekah kepada tetangga-tetangga Rasulullah SAW ( penduduk madinah ).
- Sabar dan ikhlas dalam segala cobaan ( kehilangan, sakit, payah, panas, berdesakan, tempat yang kurang enak/jauh, tidak mendapatkan pelayanan yang baik, lama menunggu, dsb. ).
- Mempergunakan Masjidil haram/Masjid Nabawi untuk melakukan ibadah sebanyak-banyaknya ( I’tikaf, sholar fardhu, sholat sunnah, baca qur’an, sedekah, thowaf, dan pembahasan ilmu ).
- Menjaga kesehatan dengan mengatur makan dan minum yang cukup.
4. Yang perlu di ketahui :
- Pada waktu wukuf harap dipenuhi dengan dzikir dan berdo’a sambil mengangkat tangan enghadap kiblat, tanpa terputus hingga matahari terbenam. Misalnya dengan membaca surat Al-ikhlas
- Diriwayatlan Imam Muslim, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda “Tiada hari dimana Allah banyak membebaskan hamba-hambanya dari neraka melebihi hari Arafah”.
- Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda ( maksudnya ) akan diampunkan dosa-dosanya, bagi siapa yang berdiri pada sore hari Arafah ( dzulhijjah _ menghadap kiblat dengan membaca bacaan Hari Arafah.
- Waktu melempar Jumroh hendaknya dilakukan dengan khusyu’ dan sopan. Setelah selesai hendaklah berdiri menghadap kiblat dna berdo’a.
- Bila kelebihan uang, usahakan berkurban dengan menyembelih binatang kurban yang bagus dan gemuk.
- Dana untuk haji dan keperluan lainnya, termasuk sabilillah. Insyaallah pahalanya dilipatkan 700 sampai 40.000.000x.
- Diriwayatkan, bahwa setiap kebaikan yang dilakukan di Masjidil Haram berlipat 100.000x daripada ditempat lain. ( Kecuali Masjid Nabawi, berlipat 1000x ).
- Sholat 1x di Mekkah = sholat 100.000x di tempat lain.
- Puasa 1x di Mekkah = puasa 100.000x di tempat lain.
- Sedekah Rp.1,- di Mekkah = sedekah 100.000xdi tempat lain.
- Khatam Al qur’an 1x di Mekkah = khatam 100.00x di tempat lain.
- Bertasbih 1x di Mekkah = bertasbih 100.000x di tempat lain.
5. Tanda-tanda haji mabrur antara lain :
- Mengganti perbuatannya dari maksiat menjadi ketaatan.
- Mengganti teman yang rusak akhlaknya dengan yang sholeh.
- Mengganti tempat berkumpulnya, dari majlis laknat menjadi majlis rahmat ( Majlis ta’lim, majlis dzikir, majlis sholawat, dsb ).